Selasa, 30 November 2010

9 Mitos Seputar HIV/AIDS



Dari waktu ke waktu, kesalahpahaman tentang penyakit HIV/AIDS masih saja terjadi. Banyak mitos seputar HIV/AIDS yang tidak kunjung hilang dan masih saja melekat di benak masyarakat. Padahal, mitos menyesatkan ini kerap merugikan, bukan hanya bagi individu atau pasien, melainkan juga masyarakat secara umum. Berikut ini adalah 9 mitos paling sering ditemukan seputar penyakit HIV/AIDS:

1. Mengidap HIV berarti menderita AIDS
Mungkin ini adalah mitos paling populer. Banyak orang menganggap terinfeksi HIV berarti menderita AIDS. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menghancurkan sel-sel kekebalan tubuh seperti sel CD4 yang berperan membantu melawan penyakit. Dengan pengobatan yang tepat, Anda bisa mengidap HIVselama bertahun-tahun, tetapi tidak berkembang menjadi AIDS. Untuk bisa sampai ke tahap AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), Anda harus mengalami infeksi oportunistik atau jumlah sel CD4-nya di bawah 200 per milimeter kubik .

2. HIV dapat menular melalui kontak biasa
Faktanya, seseorang tidak akan tertular atau menyebarkan HIV hanya dengan memeluk orang lain, memakai handuk, atau memakai alat makan yang sama. HIV dapat menyebar melalui kebiasaan atau perilaku seks tidak aman, memakai jarum suntik bersama-sama, atau menato tubuh dengan alat yang tidak steril.

3. Pengidap HIV berumur pendek
Setiap pengidap HIV akan mengalami hal yang berbeda-beda. Beberapa pasien mungkin akan sampai pada tahap AIDS hanya dalam beberapa bulan saja karena virus HIV dengan cepat melemahkan sistem kekebalan tubuhnya. Namun, ada pula pasien yang bisa bertahan selama bertahun-tahun walau tubuhnya mengidap HIV. Jadi, mereka sebenarnya mempunyai harapan hidup yang sama. Pasien dapat melakukan pencegahan agar HIV tak berkembang menjadi AIDS dengan selalu berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi medis.

4. Anda tahu positif HIV karena merasakan gejalanya
Beberapa pasien tidak menunjukkan gejala apa pun setelah selama bertahun-tahun terinfeksi HIV. Namun, sebagian lagi mengalami gejala hanya dalam kurun waktu 10 hari hingga beberapa pekan setelah terinfeksi. Gejala yang muncul pertama kali mirip dengan flu atau mononucleosis disertai demam, kelelahan, ruam, dan sakit tenggorokan. Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang setelah beberapa pekan dan mungkin tidak akan mengalami lagi gejala itu selama beberapa tahun. Satu-satunya cara memastikan apakah Anda terinfeksi HIV adalah menjalani tes atau screening.

5. HIV dapat disembuhkan
Hingga saat ini belum ada obat yang mampu menyembuhkan HIV. Pengobatan hanya sebatas untuk menjaga agar kadar virus tetap rendah dan membantu mempertahankan sistem kekebalan tubuh.

6. HIV hanya menginfeksi kelompok berisiko
Faktanya HIV dapat menginfeksi siapa saja. Pria, wanita, anak-anak, baik yang gay maupun straight. Data di Amerika Serikat, misalnya, kalangan pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama jenis berisiko hingga 53% terinfeksi HIV. Kaum wanita menyumbang 27 persen infeksi baru, sedangkan anak-anak menyumbang 13 persen infeksi baru. Sekitar 50 persen kasus baru HIV setiap tahunnya di AS disumbangkan oleh kaum Afro-Amerika.

7. Seks menjadi aman untuk sesama pengidap HIV
Ketika Anda dan pasangan sama-sama terinfeksi HIV, bukan berarti Anda tidak perlu lagi memerhatikan faktor keamanan saat berhubungan intim. Menggunakan kondom atau karet pengaman lain dapat membantu melindungi Anda dari penyakit menular seksual lainnya, selain juga mencegah penularan strain virus HIV lain, yang mungkin resisten terhadap obat anti-HIV. Meskipun Anda sedang menjalani pengobatan atau merasa sehat, Anda tetap berisiko terinfeksi.

8. Bayi dari ibu yang terinfeksi sudah pasti positif HIV
Ibu yang terinfeksi bisa menularkan HIV kepada bayi yang dilahirkannya ketika proses kehamilan ataupun persalinan. Tetapi, risiko ini dapat ditekan dengan cara bimbingan dokter dan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat dari dokter. Wanita hamil yang mengidap HIV dapat menjalani pengobatan untuk mengendalikan infeksi an melindungi sang bayi dalam rahim dari risiko tertular virus.

9. Anda dapat mencegah infeksi lain terkait dengan HIV
Karena melemahnya sistem kekebalan tubuh, mereka yang terinfeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap beragam jenis infeksi, seperti pneumocystis pneumonia, tuberculosis, candidiasis, cytomegalovirus, dan toxoplasmosis. Cara terbaik untuk menekan risiko adalah menjalani pengobatan HIV dengan disiplin. Sejumlah infeksi dapat dicegah dengan obat-obat tertentu. Anda juga dapat menekan risiko dengan menghindari kontak dengan kuman melalui sejumlah perilaku, seperti tidak memakan daging setengah matang dan tidak meminum air yang terkontaminasi.

Rabu, 24 November 2010

[INFO+PIC] 7 Kesalahan Fatal Dalam Mengetik !!

1. Posisi Tubuh yang Salah

Banyak orang yang menganggap ini remeh dan tidak mempedulikannya yang mengakibatkan mengetik menjadi lambat dan gampang lelah.



Perbaikilah posisi duduk yang salah ini.
Kuncinya yaitu apabila dari awal posisi duduk anda sudah benar maka pada saat sedang mengetikpun anda sudah dalam posisi duduk yang benar.
Quote:
2. Posisi Tangan dan Jari yang Seenaknya.




Ini yang paling banyak terjadi karena jari-jari tidak memiliki tugas tertentu untuk hanya menekan satu tombol. Bahkan mungkin hanya 2 jari yang dipergunakan untuk menekan semua tombol yang ada atau biasa disebut mengetik dengan 11 jari yaitu hanya dengan menggunakan 2 jari telunjuk. Keyboard tidak didesign untuk itu tetapi yang terbaik adalah 10 jari untuk semua tombol walau kadang ada yang menyebut 8 jari karena ibu jari tidak dipergunakan.
Quote:
3. Memulai Mengetik Tanpa Acuan



Mengetik tanpa acuan akan berakibat menyulitkan kita dalam melanjutkan ke langkah yang selanjutnya.
Quote:
4. Menekan Tombol Terlalu Keras



Menekan tombol terlalu keras berakibat kita lebih gampang lelah dan merusak keyboard padahal apabila kita menekan tombol dengan perlahan hasilnya akan sama dengan menekan secara keras.
Quote:
5. Menghapus Kata Bukan Memperbaiki Kata



Hal ini juga sering dilakukan dalam mengetik, kebanyakan orang memilih menghapus semua huruf dalam sebuah kata apabila ada satu huruf yang salah. Bukankah lebih mudah apabila kita arahkan mouse ke kata itu lalu kita edit.
Quote:
6. Tidak Menggunakan Keunggulan Aplikasi
Saat ini sudah banyak bermunculan aplikasi pengolah kata.



Misalkan saja yang paling popular adalah MS Word yang sebenarnya dalam aplikasi tersebut banyak terdapat fasilitas yang dapat kita gunakan untuk mempermudah mengetik.

Misalnya apabila kita ingin menulis huruf besar setelah tanda titik, kita tidak usah menggunakan tombol Shift atau Caps Lock, cukup memberikan spasi setelah tanda titik maka huruf awal pada kata itu otomatis akan menjadi besar.

Apabila anda menggunakan fasilitas-fasilitas yang tersedia secara maksimal maka pekerjaan pasti akan lebih cepat.
Quote:
7. Memperbaiki Kesalahan Dalam Mengetik



Saat menyadari ada kesalahan pada saat mengetik jangan langsung diperbaiki karena itu akan banyak memakan waktu, akan lebih baik selesaikan dulu sampai akhir. Lalu setelah selesai perbaiki kata-kata yang salah dari awal sampai akhir.

Senin, 08 November 2010

Keris Mbah Maridjan Ditemukan

Keris Mbah Maridjan (Foto: Agung/SUN TV)

gabungan penyisiran korban bencana alam Gunung Merapi berhasil menemukan keris, slip gaji, serta sejumlah uang milik almarhum Mbah Maridjan

Keris serta barang-barang tersebut ditemukan di dalam rumah Mbah Maridjan di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogjakarta pada Kamis 28 Oktober 2010 lalu.

“Keris ditemukan warga bernama Budi di almari yang terletak kamar Mbah Maridjan,” ujar Danramil Cangkringan Kapten Purwanto beberapa waktu lalu.

Keris tersebut merupakan pemberian keraton Yogjakarta. Selain keris, tim gabungan juga menemukan uang Rp599.900 dan slip gaji Mbah Maridjan atau slip paringan dalem sebagai juru kunci Gunung Merapi. Dari slip itu diketahui tiap satu bulan, Mbah Maridjan menerima gaji sebesar Rp81.000.

Sementara uang lainnya, milik istri Mbah Maridjan sebesar Rp400 ribu juga berhasil ditemukan. Uang tersebut diduga akan digunakan untuk kegiatan labuhan Gunung Merapi. Keris Mbah Maridjan lantas diamankan Budi dan rencananya akan dikembalikan ke ahli waris Mbah Maridjan.(Agung Santoso/SUN TV/ful)